Kamis, 25 September 2014

Pagi yang Genting

3 hari tanpa ada canda dan serasa kaku ....,
hanya sapaan sapaan ringan yang kau balas dalam bbm yang kurimkan untukmu ...
aku bilang kangen dalam bbm yang ku kirimkan di pagi hari  untukmu,
dan siang hari saat getar hp ku bertanda bbm masuk dan ku lihat itu darimu ..,
lalu ku baca kangenku hanya kau jawab dengan selamat siang ..., :)

satu hari kau bisa bagai malaikat yg selalu ada untukku ...,
namun satu hari yg lain kau pun bisa bagai orang yg tak mengenalku sama sekali ...,
ketika saat pagi dalam 3 hari yg terlewati kakumu tak tahan membuatku tuk ungkapkan rindu ..,
aku tak menyangka ungkapan rinduku serasa bagai busur panah yang terlepas dan menusuk dadaku ...,
entah situasi dan kondisi  seperti apa yg pagi itu sedang kau rasakan ...,
hingga kata kataku di pagi itu terkesan amat buruk bagimu .....,
aku hanya bisa katakan ma'af dan trimakasih ....,
Ma'af ....., mungkin aku telah menggagu pagimu dengan rinduku yg tak bermakna apapun untukmu ....,
Dan Trimakasih ...., karna pagi itu telah mengajarkan aku tentang begitu banyak hal ...,

dalam hal ini ibarat perlombaan mungkin kamulah juaranya, karna setiap kali situasi genting seperti ini ...
aku hanya mampu terdiam dan menerima setiap apapun komentarmu atas salahku dimatamu  ...
tanpa aku bisa membela diri, tanpa bisa aku ungkapkan apapun selain kata maaf dan terima kasih ...,
lidahku serasa kelu setiap kali situasi ini menghampiriku ....,
ingin rasanya aku berteriak dan bertanya pada ranting pepohonan itu ......, apa salahku ........ ????
akupun masih bisa dengan bijak mendengarkan cerita2 sibukmu yg mungkin bisa menjadi candaan ringan di pagi itu, masih selalu mau untuk dengarkan nasehat untuk perbaiki diriku jika banyak hal yg tak kau suka atas sikapku ......,  tapi ....., entah buruk kata kataku ada dimana ...,
hingga di pagi itu aku bagai monster jahat yg terkesan selalu mengganggu kehidupanmu ...,
Tapi ya sudahlah ........,
mungkin karna aku bukanlah siapapun untukmu ...., dan ikatan yg ku anggap sebagai persahabatan ini tetap ada pun karna agresifku ...., ada satu kata di pagi itu yg sempat mengobati sesakku ..., saat kau bilang bahwa sebenarnya kamu menyayangiku ...., tapi aku hampir tak percaya atas itu, sebab sesaat sebelum itu aku bagai terkena halilintar yg begitu mengguncangkan hatiku,
Semoga kamu tetap dan selalu baik2 saja ....,
meski sebenarnya aku ingin hadir menjadi sosok yg bisa mendengarkan setiap kisah2mu ....,
Tapi ....., lagi lagi akupun salah jika inginkan itu .....,

                                                     .................End.................

Penulis : Mistia