Kamis, 02 Oktober 2014

Percuma

mungkin ini memang hanya inginku saja ....,
inginku yang selalu bersamamu tanpa ada balas darimu ...., 

ingin rasanya mengajarkan pada logikaku untuk tersadar dan menerima kenyataan ....,
bukan hanya terbayang bayangi kisah lalu bersamamu ....,
Dahulu mungkin aku memang serasa berarti untukmu ....,
hingga selalu ada kesempatan untukmu bisa melewatkan waktu bersamaku .....,
tapi itu dulu ........., 


kini aku hanya serasa terbodohi oleh bayang bayang dahulu .....,
serasa aku hidup dalam untaian hari penuh harapan bersamamu ...,
tanpa mau berpikir itu tak kan pernah lagi bisa menjadi nyata .....,

hanya berandai andai di dalam hati tanpa mau berpikir semua itu hanya ilusi ......,
yang selalu berusaha memaklumi sibukmu tanpa mau berpikir sebenarnya jika niatmu ada kita pasti bisa ....,
bisa bertemu meski hanya 5 menit saja ......, 


dan itupun tak pernah lagi kau lakukan untukku ......, 
memilih diam tanpa berani kritis karna ku yakin itu hanya akan mengundang komentar-komentarmu .....,
yang pada akhirnya hanya menambah kegalauanku .....,
kini semuanya seakan tiada berarti ....,
percuma ....., dan lagi lagi hanya percuma .......,




End


penulis : Mistia


Jangan Mimpi Seeeeebesar- Besarnya

Banyak orang yang kalau ditanya soal mimpi, bakal ngejawab dengan jawaban “seeeeeebesar- besarnya”.
“Mau sesukses apa?”
“Seeeeeesukses- suksesnya…”
“Mau sekaya apa?”
“Seeeeeekaya- kayanya…”
“Mau kerjaan seseru apa?”
“Seeeeeeeeseru- serunya…”
Dan sambil menjawab, tangannya digerakkan membentuk lingkaran seeeebesar- besarnya mengelilingi badannya, persis kayak anak kecil lagi nyanyi “toopiiiii, sayaaaa bundaaar… bundaaaar istriiii sayaaaaa..” lho? *Cari masalah ini namanya…*
Banyak yang menganggap bahwa dengan membuat mimpi ‘seeeebesar- besarnya’, dia bakal berhasil menjadi orang ‘seeeskses- suksesnya’. Padahal sebenarnya, saat kita melakukan ini, kita justru malah membuat mimpi itu SEMAKIN SULIT untuk DICAPAI!
Yuk ke sini mendekat, biar saya kasih contoh.
Waktu seorang teman saya dulu datang dari Hong Kong, dan minta dicariin tempat makan enak, sebagai ‘Tukang Makan Tersertifikasi’, saya langsung bikin list 20 tempat makan uenak di Bandung untuk ditawarin sebagai pilihan. Semuanya sudah tersusun berdasarkan ‘genre makanan’, nyamannya tempat, cepatnya pelayanannya, dan variasi pilihan. Dia tinggal memilih mau yang mana, berdasarkan pertimbangan apa. Eeh, tapi bayangin, pas waktu ditanya maunya apa, dia malah jawab.
“Seeeeeeeeeenak- enaknya.”
“Semua enak nih, mau yang gimana dulu?”
“Pokoknya yang seeeeeeeeenak- enaknya.”
Walhasil, daftar pilihan saya nggak berguna, dan kita jadi mikir sejam untuk milih mau makan di mana. Kenapa? Karena maunya dia NGGAK JELAS apa!
Bayangin juga kalau Anda, lagi sama anak atau pasangan Anda, dan mau ngajak mereka jalan- jalan.
“Mau liburan ke mana kita?”
“Seeeeeeejauh- jauhnya”
“Ya eyaaaa, tapi ke mana? Bandung? Jakarta? Surabaya? Bali? Jayapura?”
“Seeeeeeeejauh- jauhnya”
Nyebelin nggak? Dan bisa sampai di tujuan nggak?

Kalau tujuannya tidak jelas, kita nggak AKAN PERNAH SAMPAI di tujuan!
Kalau mimpinya tidak jelas, kita nggak AKAN PERNAH SAMPAI di mimpi kita.
Jadi ketika kita mau men- set target, tujuan, atau bahkan mimpi, jangan MALU- MALU mengungkapkan target, tujuan, atau mimpi DETAIL kita! Tentukan target yang TERUKUR, tentukan tujuan yang betul- betul JELAS, dan tentukan mimpi yang bening serta memancing emosi dan perasaan antusias kita.
Target yang terukur bakal membantu kita menentukan dan memantau sudah sejauh apa kita maju.
Tujuan yang jelas akan membantu kita merencanakan arah dan tindakan nyata yang mau kita ambil.
Mimpi yang bening akan membantu memotivasi kita dan memberi makna dalam aktivitas kita.
Berikutnya ada yang bertanya soal target, tujuan, atau mimpi. Jawablah dengan TEGAS.
“Saya mau jadi pembawa acara TV Internasional!”
“Saya mau punya asset liquid 20 Milyar!”
“Saya mau jadi orang berguna dan bermakna untuk dunia pendidikan Nasional!”
Buat mimpi besar yang TERUKUR, lalu, BUAT RENCANA dan TINDAKAN untuk mewujudkannya!

 
Sumber Artikel : http://www.dedydahlan.com/blog/jangan-mimpi-seeeeebesar-besarnya/